Halaman

Ads 468x60px

Kamis, 04 November 2010

error, earphone

error, earphone
pagi itu, yang aku lupa tanggal berapa tepatnya, aku tergesa  menyusul teman ku yang telah duduk di bangku kuliah depan dosen gendut dan kaku. dosen satu-satunya yang sangat mementingkan praktikumku di lakukan di madura selama 3 hari pada matakuliah mapping. setelah berkeringat barulah aku duduk dengan tenang di bangku belakang. leganya, setelah menyadari dosen ku ternyata sedang keluar ruangan.
setelah tak mampu lagi aku mencerna kata-kata dosenku, akhirnya bel mengakhiri perkuliahan 2 jam lebih itu. segera aku melarikan diri ke ruang radio yang sebenarnya sepuluh menit lalu adalah giliranku. aku tergesa melakukan semuanya dari awal, dari bangun, mandi, tidak sempat sarapan, ke kampus dan ke radio. kunjungan pertama  ku ke radio hari itu untuk menyalakan semua perangkat harrdware dan soft wear. kemudian aku kembali ke kelas mata kuliah kualitatif untuk mendapatkan ilmu dari dosen ku yang derasal dari madura.akhir ketergesaanku ternyata berakibat fatal. tiba-tiba headset yang harus ku kenakan di kepalaku untuk memulai siaran patah di tanganku. entah sejak kapan patahnya. yang aku tau akulah yang mematahkannya. sedikit takut dan cemas menguasaiku. beberapa menit aku tak mampu melakukan apa-apa. sejenak aku terpaku di tempat, radio telah menyala dan aku belum memulainya, membiarkannya hidup dan instrumen pembuka seperti biasanya mengalun dan aku tau akan sebentar lagi selesai. aku harus meyakinkan diriku bahwa akulah yang mematahkannya. aku lah yang harus bertanggung jawab atas itu semua. butuh beberapa menit untuk meyakinkan diriku untuk itu semua. setelah yakin, kembali dengan terburu-buru aku memulai siaran, ku perbanyak putaran lagu dan menyedikitkan siaran ku. aku masih galau. namun aku harus menyelesaikan jadwal siaranku. meskipun ini hanya sekedar radio kampus, tapi disini tempat aku menempa sebagai seoran penyiar, jadi paling tidak aku harus berusaha menjadi profesional.

1 jam berlalu, akhirnya jadwal siaran ku telah usai. pikiran baru memenuhi kepalaku, ku buka headset dari perngakat komputer yang juga terhubung dengan mixer dengan fungsi penyiar dapat mendengarkan musik yang sedang diputar dan mendengarkan suara sendiri saat siaran, fungsi lainnya adalah menghalangi kita untuk mendengar suara-suara berisik yang datang diseputar kita.
setelah selesai mengganti dengan yang baru, headset cadangan yang memangg selalu disediakan di laci meja komputer produksi, aku membawa headset yang rusak dan memasukkannya ke dalam tas. ohya, aku harus menghubungi seseorang untuk memberitahukan ke eroranku beberapa jam yang lalu. segera  ku tekan handphone dan mengetikkan beberapa kata. setelah sepuluh menit berlalu saat send ku tekan, seseorang mengetuk pintu studio radio. aku tau siapa yang datang, ku biarkan saja pintu radio didorong dari luar dan ku sambut segera dengan senyuman yang bercampur cemas kepada orang yang baru saja masuk.
"begini mas, " aku memulai, tanpa mau didahului.
" tadi pas aku siaran, aku mematahkan headset". langsung saja aku mengatakan masalahku, lagi-lagi dengan terburu-buru.
" kuk bisa?" tanya nya.
" aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja patah begitu saja, mungkin karena aku terburu-buru memakainya." pengakuan ku ini cukup melegakanku sendiri.
setelah diperiksa oleh mas udin, senior ku di radio, ia menyatakan masih bisa dipakai, hanya saja butuh perbaikan untuk menyambung patahan itu menjadi utuh lagi.
mendengar itu, aku lega, paling tidak aku tak perlu mengeluarkan biaya ratusan ribu untuk mengganti benda yang dipesan khusus dari jakarta.
namun, sesuatu terjadi, benda itu tak bisa menjadi seperti sediakala lagi. ku hitung tabunganku,ternyata hanya ada beberapa lebar puluhan ribu dan aku.... kaku...
bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

aktifity