Halaman

Ads 468x60px

Senin, 25 November 2013

Prasangka

aduh mak. Anakmu ini
butuh topangan berjalan di 4 arah, dimana ada saja yang bermanis muka, namun menyimpan pisau yang siap melukai jiwa.
ke utara, tatapan biasa tapi mengandung cemooh ku terima. Pengganggu seolah tertulis pada corak baju. Si Dekil mana bisa berasudara dengan kita. menginginkan setara sementara dia dina. Mungkin begitu dalam hati mereka.
oh mak. Anakmu ini
berada di selatan bersua dengan tatap iba. Mengasihani juga berkandung mencaci
itu si gadis dungu mana bisa menyatu dengan kita yg memukau. berlagak dan bermanis muka. Mungkin begitu dalam hati mereka.
Amboy mak, anakmu ini
menghadap ke timur dikira penghambat kebahagiaan orang lain. Si fakir tak tahu diri, coba2 usik keluarga kami. mengakungaku, entah apa yang di akui. Begitu barangkali saat senyum sinis tersungging untuk ku.
mak,
malah lebih kejam lagi,
Meskipun sebahagian sedih dan kasihan, tapi lainnya penuh dengan hujatan.
mak,
Dara ini tak hendak campurkan darah lain pada silsilah.
tapi mak, tatapan itu ingin aku menggadaikan jiwaku, meskipun kepada berbeda dengan jenis darahmu.
Dara ini tak hendak pula dengan darah murni. tapi mak, namaku  telah cemar dengan isu-isu.
Dara ini masih tak mampu mengubur jiwa petualang,
dan bukankah jiwa petualang itu teralirkan dari emak dan bapak yang dulu sering menunggang pinisi.
tapi mak, tatapan itu ingin aku menggadaikan kemerdekaanku.
agar aku tak merampas kemerdekaan meraka, dan aku bertanya-tanya kemerdekaan siapakah yg telah ku kekang??? sementara aku masih melanglang tanpa beban.
terlalu mak, anakmu ini.
Pantaskah mengeluh lagi akan hal ini. bermuram durja dengan segala terpa. bertekuk muka terkena coba. Padahal telah kau sirami dengan wejangan, telah kau pupuk dengan pesan2, telah kau ramut dengan ajaran-ajaran. tidak mak, anakmu selalu tersenyum, jumawa. Acuh pada mata-mata.
Tapi kalimat pergilah dengan tak setradisi pun tak apa dari mereka sungguh tak terduga.
Dan anakmu ini mak, dengan mata-mata di belakangmu menghujamku laiknya pengemis yg mengetuk pintu emas berterali baja untuk merampas SEKEPING rupiah.
hahahahaay mak, anakmu ini
Telah coba memberi arti pada hidup yang begini-begini. Telah coba memandang dengan berani. Telah coba berdiri tegak di atas daun. Meskipun hati tak berkeinginan pada fana, tapi sekeliling tatap kita dengan mata dunia.

-tobecountinu-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

aktifity